Show Mobile Navigation

Kamis, 31 Oktober 2013

Tekuni Bakat, Sumbangsih Nyata Bagi Bangsa

Unknown - 00.09

Tekuni Bakat, Sumbangsih Nyata Bagi Bangsa

Anak muda adalah tulang punggung olahraga. Darah orang-orang muda berperan penting dalam perjalanan dunia olahraga republik ini. Atlet matang yang masih dalam masa keemasan seperti Benny Wahyudi memahami hal tersebut. Dalam momen perayaan Sumpah Pemuda, Benny yang seorang atlet asli Malang itu, berusaha ikut andil melaksanakan sebuah blueprint besar sepakbola Indonesia, yakni kompetisi lokal yang kompetitif.
Apa yang bisa Benny lakukan untuk republik ini dalam momen sumpah pemuda kali ini, adalah menekuni bakatnya semaksimal mungkin, untuk menjadi bagian penting dari misi pengembangan sepakbola Indonesia secara lokal. “Sebagai atlet ya kita harus memaksimalkan bakat kita hingga ambang batas maksimal. Kalau setiap atlet sepakbola punya misi ini, maka sepakbola kita akan lebih kompetitif dan naik level,” tutur Benny kepada Malang Post.
Menurut pesepakbola berusia 27 tahun ini, seorang atlet berbeda dengan para petinggi di dunia sepakbola Indonesia. Jika para petinggi adalah pengendara motor, maka atlet sepakbola itu diumpamakan sebagai spare part sepeda motor. Tanpa pengendara, sepeda motor tak bisa berjalan. Tapi, agar sepeda motor berjalan maju dan lancar, spare part harus berkualitas dan tak mudah rusak.
Seorang pesepakbola lokal bisa memberi manfaat bagi Indonesia, bila ia tidak main-main dan bisa menjaga kualitas dari bakat yang dimiliki. Perumpamaan ini yang dipakai Benny untuk menggambarkan betapa pentingnya keseriusan seorang atlet sepakbola, dalam mengembangkan bakatnya semaksimal mungkin.
”Dengan bersepakbola seserius dan semaksimal mungkin, otomatis kita ikut andil dalam mengembangkan dunia sepakbola Indonesia,” ujar pemilik nomor punggung 19 di Arema itu. Ia meminta agar para atlet tidak berpikir yang muluk-muluk. Seorang atlet sepakbola kewajibannya adalah bermain sepakbola sebaik mungkin.
Atlet tidak perlu berpikir soal politik sepakbola Indonesia. Sumbangsih yang bisa diberikan oleh pesepakbola adalah bakat sepakbola yang terus diasah. Jika dunia sepakbola diisi oleh pesepakbola yang kompetitif dan tak main-main, maka pertumbuhan sepakbola Indonesia akan berkembang pesat.
“Tugas pesepakbola ya bikin permainan bagus, saling bersaing di sebuah kompetisi. Jika kompetisi dan pesepakbolanya bagus, maka otomatis timnasnya ikut bagus. Kalau timnas bagus, kita bisa dapat prestasi di level internasional, kan sederhananya seperti itu,” tutur pemain sepakbola yang biasa menempati posisi bek kiri itu.
Gelar prestisius sudah diraih Benny bersama Arema. Ia pernah merasakan gelar juara kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2009-2010. Benny adalah bagian tak tergantikan dalam skuad muda Arema saat itu. Terakhir, dia ikut membawa klub pujaan Aremania ini merasakan gelar juara Menpora Cup 2013 dan gelar runner up ISL 2012/2013.
Tapi, Benny tidak mau puas dengan pencapaiannya. Sebab, kinerjanya sebagai pemain sepakbola harus bisa membawa dampak yang lebih luas lagi. Tak hanya di Arema, pesepakbola kelahiran Turen itu berharap kiprahnya bisa memberi dampak bagi dunia sepakbola Indonesia.(fin)
http://www.malang-post.com/life-style

0 komentar:

Posting Komentar