Show Mobile Navigation

Kamis, 31 Oktober 2013

Unknown - 00.13

Sering Kebobolan, Grahadi Ditertibkan

MALANG POST – Penanganan kasus hilangnya dua unit laptop dua wartawan di Gedung Grahadi, 28 Oktober lalu, terus berlanjut. Agar Grahadi tidak terus menerus kebobolan maling Humas dan Satpol PP Pemprov Jatim sepakat memberlakukan identitas khusus bagi wartawan Pokja Pemprov Jatim.
Kesepakatan itu dilakukan setelah dilakukan pertemuan tripartit antara Humas Pemprov Jatim, Satpol PP Pemprov Jatim dan Wartawan Kelompok Kerja Pemprov Jatim. ‘’ID Card ini sifatnya hanya untuk kegiatan besar saja,’’ kata Lies Idawati, Kahumas dan Protokol Pemprov Jatim, Rabu siang.
Sebelum memutuskan penerbitan ID Card sejumlah masukan dan penolakan telah dilontarkan anggota Pokja Jatim. Salah satu penolakan yaitu penerbitan ID Card akan diberlakukan secara terus menerus bagi siapa saja yang hendak memasuki halaman gedung Grahadi. ‘’Padahal, kalau cara ini diberlakukan, saya yakin tidak ada orang bule (wisatawan asing) yang bisa masuk Gedung Grahadi. Pahadal, gedung ini menjadi obyek kunjungan wisata menarik bagi bule-bule asing,’’ kata Hary Santoso, wartawan Malang Post (Jawa Pos Grup)
Selain alasan di atas, penerbitan ID Card seolah-olah hanya menjadi pembenar bahwa sumber pencurian dan kebobolan di Gedung Grahadi adalah para wartawan. Padahal, yang bisa keluar masuk Grahadi jika ada kegiatan peringatan hari-hari besar nasional bukan hanya wartawan. ‘’Jangan karena wartawan bolak-balik kehilangan barangnya lalu wartawan yang ditertibkan. Kesannya, kita ini (wartawan) yang menjadi penyebab seringnya terjadi pencurian di Grahadi,’’ tambah Hary.
Sementara itu Sutatib Kasatpol PP Pemprov Jatim menyebutkan, sebetulnya keamanan barang-barang di Gedung Grahadi tidak hanya menjadi tanggung jawab anggotanya. Sebaliknya, seluruh masyarakat termasuk wartawan juga harus ikut membantu mengamankan barang-barangnya sendiri.
‘’Berapa pun anak buah saya kerahkan, akan percuma saja, kalau antara kita tidak ada saling kerjasama dan bantu-membantu. Harapan kami, teman-teman wartawan juga bisa mengamankan barang bawaannya sendiri saat masuk Grahadi,’’ ujar Sutatib.
Sementara itu dari data yang dihimpun, dua laptop milik wartawan Sapujagat dan Indosiar sepertinya akan segera diganti Pemprov Jatim. Tindakan ini dilakukan sama seperti ketika wartawan Republika kehilangan sepeda motornya di halaman Grahadi, dua tahun lalu, meski hanya separoh dari harga pembelian.
Aksi pencurian sendiri sebenarnya tidak hanya terjadi saat Grahadi ada kegiatan hari besar nasional. Anggota Polsek Genteng mengungkapkan kalau saat pelaksanaan penurunan bendera setiap tanggal 17, selalu ada ibu-ibu yang mengantarkan anak-anaknya tampil di Grahadi kehilangan dompet dan HP. ‘’Jadi soal kecolongan di Grahadi tidak hanya saat ada acara resmi saja. Tapi, sore hari saat upacara penurunan bendera setiap bulan tanggal 17, banyak ibu-ibu lapor dompetnya hilang, HP-nya hilang bahkan pernah sepeda pancal juga hilang,’’ papar Teguh Rahmadi, Ketua Pokja Wartawan Pemprov. (has/udi)

0 komentar:

Posting Komentar